Cara Membeli Saham dengan Metode “Average”

Berinvestasi saham sudah sepatutnya menggunakan strategi guna mendapatkan imbal hasil yang terbilang konsisten. Salah satunya seperti metode Average atau Average Down sebagai cara membeli saham dengan harga murah. Lantas, strategi seperti apakah itu?

Memahami Metode Average dalam Saham

Strategi Avg saham menjadi salah satu metode pembelian saham yang dimiliki secara bertahap ketika harga sedang turun. Melalui cara ini, harga pembelian saham akan menjadi lebih murah dan ekonomis. Dengan kata lain, strategi tersebut dijalankan dengan tujuan mendapat imbal hasil maksimal dengan rata-rata biaya minimal dan menghindari kerugian.

Biasanya, metode ini dipakai karena investor seringkali melakukan pembelian saham dengan cara cicilan di sejumlah level harga. Meski begitu, average down ini hanya dapat dilakukan pada instrumen yang harganya dapat diprediksi naik kembali sehingga benar-benar harus disiapkan dengan matang.

Average down dilakukan dengan cara memantau apakah valuasi saham menjadi lebih murah dibandingkan sebelumnya. Sewaktu harga turun dan valuasinya murah, maka Smart People sebagai investor baru akan kembali membeli saham tersebut.

Dengan demikian, investor akan membeli suatu saham jika harga terus turun yang nantinya diharapkan akan kembali naik dan melampaui modal yang sudah dikeluarkan sebelumnya.

Sebagai contoh, harga pembelian saham sebelumnya yakni Rp15.000. Harga tersebut kemudian turun menjadi Rp10.000. Sewaktu saham tersebut kembali dibeli, ternyata harganya berada di bawah modal awal dengan average Rp12.000 sehingga investor akan mendapat hasil yang lebih banyak ketika harga saham naik.

Penerapan Model Strategi Average Down

Mesk mudah dijalankan dan memiliki berbagai manfaat penting, strategi average untuk mendukung cara membeli saham sejatinya tidak bisa asal diterapkan begitu saja. Smart People tentu membutuhkan sejumlah rencana guna menentukan waktu yang tepat menjalankan strategi tersebut. Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan.

1. Memantau dan mencatat pergerakan harga

Selama beberapa waktu, seorang investor harus selalu memantau dan mencatat semua pergerakan saham. Tujuannya untuk mendapat gambaran yang jelas dan tepat mengenai perkiraan harga saham yang naik dan turun.

Selain itu, investor juga akan mengetahui seberapa persen saham yang akan dibeli ketika harganya turun, potensi kenaikan kembali harga saham tersebut, dan berapa banyak persentase dari kenaikan harga saham tersebut.

2. Melakukan analisis fundamental

Seperti halnya yang biasa dilakukan oleh para investor saham online, analisis fundamental menjadi salah satu metode analisis yang dapat digunakan untuk mengoptimalkan imbal hasil. Analisis yang dilakukan dengan cara mengecek laporan keuangan terakhir dari perusahaan tersebut.

Adapun tujuannya tentu saja untuk memastikan kelayakan emiten sekaligus membantu membedakan penurunan harga dalam jangka pendek dengan tren penurunan yang berlanjut.

3. Mengecek sentimen pasar

Selain itu, cek juga sentimen pasar yang akan membuat analisis menjadi seimbang. Pengecekan ini dapat dilakukan dengan analisis teknikal yang berfungsi untuk memastikan apakah harga saham yang turun dapat naik kembali.

Adapun hasil pengecekan yang dapat diperoleh misalnya faktor internal yang memicu turunnya harga saham, dominasi pasar secara keseluruhan, grafik emiten, hingga berbagai faktor lain yang berhubungan dengan arah harga.

4. Memastikan harga tidak turun terlalu tajam

Ketika akan menjalankan strategi average sebagai cara membeli saham, pastikan juga Smart People menerapkan strategi tersebut ketika harga tidak turun terlampau tajam. Meskipun average down memang memprioritaskan penurunan harga, namun jika harga terlalu turun tentu akan menjadi risiko tersendiri.

Jika ingin membeli saham, ada baiknya Smart People membelinya sewaktu selisih penurunan harga tinggi sehingga potensi imbal hasil yang didapatkan bisa semakin optimal.

5. Membuat batasan

Smart People juga perlu membuat batasan supaya tidak terjadi over trading yang memicu potensi kerugian. Salah satunya dengan menentukan jumlah lot maksimal dan harga minimal. Terlebih, penurunan harga bisa saja berlangsung lama sehingga perlu diantisipasi.

Tentukan juga timing yang tepat sebagai tolok ukur kapan suatu transaksi harus berakhir dan kapan harus membeli saham. Smart People juga tidak perlu ragu untuk melepas saham ketika terus bertahan di level batas bawah dan memiliki potensi pergerakan yang turun kembali.

Strategi Membeli Saham dengan Smart Rate RHB

Smart People juga dapat menerapkan strategi pembelian menggunakan aplikasi investasi terbaik dari RHB Tradesmart. Aplikasi yang dikenal dengan kestabilan sistem ini mempunyai sejumlah fitur terbaik, salah satunya Smart Rate.

Fitur ini memberi kesempatan bagi para investor yang ingin mendapatkan fasilitas pembayaran margin dari pihak RHB Sekuritas. Bunga pembiayaan ini juga sangat terjangkau, yakni mencapai 0.025% per hari dan berlaku selama 3 bulan bagi nasabah yang akun margin-nya baru saja aktif.

Setelah promo berakhir, Smart People juga hanya akan dikenakan bunga margin sebesar 0.033% per hari. Jadi, fee investasi dari investor juga akan menjadi rendah dengan imbal hasil investasi yang tinggi, bukan?

Nah, jika Smart People ingin menggunakan fitur tersebut, jangan lupa segera download aplikasi RHB Tradesmart melalui Play Store ataupun App Store. Jangan lupa buat akun margin untuk mendapatkan fasilitas Smart Rate yang menggiurkan tersebut, ya. Selamat mencoba!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *